Sabtu, 12 Oktober 2013

[SYAIR] Kala Bersama Tak Lagi Indah

Lama tak bersua, kabar tak terngiang. Waktu hanyalah waktu, kenangan hanyalah abu. Terlalu lama hatiku menunggu. Sampai rindu enggan menyambut. Begitu lemahnya diriku, terbuai sumpah indahmu. Namun sumpah menjadi sampah yang lambat laun kian membusuk. Raga ini setia menunggu rupamu, namun harum tubuhmu pun tak kunjung tercium. Sampai kapan dirimu jauh? Atau dirimu telah bersama aku yang lain?
Kala bersama begitu indah, indah layaknya sang surya senja hendak kembali ke peraduan. Langit sore menyelimuti dan awan kalut saling bersenda gurau. Burung-burung melukis senyum. Sang kelelawar lapar mulai berburu. Cahaya dunia mulai meredup, menemani raga yang mulai rapuh.

Namun waktu mulai berkisah. Apa yang ada di ruang imajinasi mulai pudar. Layaknya lukisan tak berwarna. Itulah takdirku. Perpisahan membuatku meredup. Kala janji termakan waktu, kala waktu termakan takdir dan kala bersama tak lagi indah.

Datanglah kepadaku. Jujurlah padaku. Dan jangan pernah bersumpah untukku. Hingga aku tak kan pernah menanti hadirmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar