Sore kelabu menemani
langkah kaki yang rapuh menuju kursi tua itu. Ku sandarkan raga ini sembari
berasap. Dari serambi ini kupandangi setiap jengkal makhluk hidup di hadapanku.
Tak menarik memang. Tapi aku tak punya pilihan lain.
Lima belas tahun
belakangan, inilah hal terasyik dalam hidupku. Menyendiri ditemani sepi.
Terkadang angin sore datang menyapa. Terkadang pula air hujan datang
berkunjung. Di mana orang-orang? Itu pertanyaan tersulit yang pernah aku
dengar. Entahlah di mana mereka. Andai saja kau bertanya lima belas tahun yang
lalu, aku pasti akan menjawabnya. Entah mengapa semua pergi meninggalkanku. Apa
salahku kepada mereka sampai menengokku pun tak sudi. Lima belas tahun yang
lalu, aahh, apa yang telah terjadi?
Kenapa aku dicampakkan?
Kenapa aku tak dihiraukan? Kenapa aku terkubur?
Argo Parahyangan, 11 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar