Rabu, 26 September 2012

Tak Lagi Terulang


Terpampang indah sebuah kenangan masa lalu di sebuah kamar kost berukuran 2,5 x 3 meter ini. Kenangan yang membanggakan. Ditambah dengan bubuhan tanda tangan yang tesusun tak beraturan dan disitu tertera namaku Amrizal T. Entah apa sebutannya. Yang jelas banyak yang melarangku untuk melakukan hal ini. Tapi aku acuh dan tetap melakukannya. Sekali seumur hidup dan tak akan terulang. 

Dulu, dia selama tiga tahun membungkus badanku saat menimba ilmu, kini warnanya tak lagi putih. Penuh warna seperti kehidupanku saat itu. Penuh warna karena hidupku saat itu tidak pernah monoton dan tidak membosankan. Teman, guru dan pengalaman berharga selalu menyelimutiku. Kebebasan berekspresi dan mengupas jati diri dimasa dekadensi moral semua terjadi dimasa itu. Indahnya.

Kini dia hanya menjadi pajangan yang tugasnya hanya diam dan dilihat. Tak lagi dicuci, tak lagi disetrika dan tak lagi membungkus tubuh ini. Tak lagi menemani diri ini saat mendengar dan melihat guru melakukan tugasnya di depan kelas. Cukup tiga tahun dia menemaniku. Cukup tiga tahun di menertawakanku dan cukup tiga tahun dia menenangkanku saat kesedihan melanda batinku. Seandainya bisa tapi tak mungkin bisa kuulangi masa indah itu.


Aku bangga diberi kesempatan untuk mengenakan dia saat itu. Meskipun aku tidak tahu apakah dia bersedia menjadikanku tuannya. Yang pasti semua telah berlalu. Kenangan itu akan dan selalu ada di memoriku sampai nanti. Kenangan antara aku, dia dan mereka. Terima kasih SMA Negeri 2 Lumajang, terima kasih Satria Pinandhita. Aku berhutang budi banyak kepadamu. Kenangan manisku di Mr. Soepomo, X7, XI.A2, XII.A1 tertulis rapi di setiap jalinan benangmu, Seragam SMA ku. Terima kasih keluarga Biru Oranyeku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar